Malam Berkabut di PTB Maros

Posted by

Malam ini di PTB Maros. Seperti biasa, tidak perlu menunggu hingga malam minggu tiba untuk membuat tempat ini ramai. Sepertinya tujuan untuk meraimaikan PTB Maros telah berhasil. Puncak keramaian terjadi pada malam hari di tempat ini. Suasana ini pulah lah yang menjadi daya tarik pengunjung untuk menyempatkan diri mampir di tempat ini.

PTB Maros, tempat yang penuh ragam warna. Lampu lampu jalan menyambut di sisi kanan dan kiri jalan memancarkan cahayanya ke udara dan menujukkan keindahannya dalam riak riak air yang menyatu dengan hembusan angin. Biru, Kuning dan Hijau cahaya lampu para penjajah rezeki menjadi saksi kehadiranku di sini dalam kesendirian. Jikalau benar tempat ini  ramai dengan warna, hanya musik yang terus bersaut sautan satu sama lain mencoba memasuki jiwa yang telah terasuki beragam aliran musik. Sempat ingin mengikuti iringan vokal berbahasa bugis, namun terhalang oleh kenginan untuk bergoyang mendengarkan gemuruh bas dengan ritmi yang terus merasuk dalam adrenalin. Dalam kesendirian jiwa ku berpikir, dalam kehiningan ke merenung.. Malam ini ku persembahkan Artikel untuk PTB Maros.

Malam ini Berkabut di PTB Maros. Orang di sampingku berkata, "Ini, bukanlah kabut, melainkan hanyalah asap belaka". Cukup ku tanggapi dengan senyuman yang menurutku cukup hangat dan ramah dan sedikit ku hiasi dengan sedikit canda gurau. Yah, memang benar malam ini berkabut. Berbagai spekulasi menjajahkan diri dalam benakku. Apakah kabut ini berasal dari asap rokok yang kusembulkan bersama ratusan orang lainnya. Ah.. itu tidak mungkin, perasaanku mengatakan mulutku tidak sebesar itu untuk dapat mengepulkan asap ke langit PTB Maros yang begitu luas. Ku alihkan pandanganku pada orang-orang yang membakar ayam kemudian memberikannya kepada orang sambil menunggu tujuan utamanya tercapai. Mungkin asap ini berasal dari hasil pembakaran ayam-ayam tak berdosa ini. Untung saja ayamnya sudah mati duluan sebelum dibakar, coba saja jikalau masih hidup, entah mau dikemenakan apa yang akan ku tulis.

Kuberhenti berspekulasi dan mengkhayal yang tidak-tidak. Pandanganku teralihkan pada seseorang yang sedang memanjat tiang listrik. Alam bawa sadarku menuntunku untuk memberitahukan bahwa ia adalah seorang petugas PLN, meski ia tidak mengenakan seragam. Melihat kata "PLN" melintas dalam benakku, mungkinkah malam berkabut ini disebabkan karena aliran listrik? Akh.. itu malah lebih tidak masuk akal. Kecuali, jika ia melakukan kesalahan menyebabkan tubuh menyatu dalam aliran listrik hingga timbulllah gumpalan asap, biar malam ini jadi ramai. Astagfirullah.. ternyata lebih tidak masuk akal.

Penasaranku kemudian berangsur-angsur mereda hingga seorang ibu-ibu yang duduk di pinggir kolam bersama seorang anak kecil memberitahuku, bahwa asap atau kabut ini sebenarnya berasal dari waktu yang tepat. Bulan ini, dan saat ini masyarakat Maros sedang beramai ramai melakukan panen padi mereka. Jerami yang mereka gunakan atau sawah yang habis mereka panen selalu dibakar. Inilah yang mengepulkan asap hingga malam ini berkabut di PTB Maros. Mungkin dan memang benar jika angin yang membawa asap kemari. Hingga asap terlihat dari setiap warna cahaya yang memancar ke udara memudarkan malam pada mata yang memandang ke langit dalam balik sinar temaram warna-warni lampu.

Puas atau tidak puas dengan jawabannya. Aku hanya bisa mengatakan, "Yah, Ibu benar". Lebih baik ku katakan demikian, sebelum benakku terus mengkhayal dalam pemikiran yang tidak masuk akal, namun dapat diterima oleh akal.

9.40 WITA, Senin 25 Maret 2013. Samad Dadrana

Terima kasih sudah berkunjung di Bassicor.blogspot.com


Please FOLLOW and JOIN to get update!

Cool Social Media Sharing Touch Me Widget by Blogger Widgets


Blog, Updated at: 06.41

1 komentar: